Percakapan yang Bagus dan Menarik

 

Dokumen Pribadi

Dengarlah Nyanyian Angin adalah buku Haruki Murakami pertama yang saya baca. Awal-awal saya mengalami kesulitan, tetapi akhirnya saya menemukan satu kesimpulan yang menarik diri saya untuk melahap habis buku itu.

Rupanya begini, buku-buku terjemahan yang memenangkan berbagai penghargaan dan film-film luar negeri memiliki kesamaan; percakapan yang bagus dan menarik.

Saya tidak menolak usulan Bang Sulak agar sekolah-sekolah menyediakan bacaan yang bagus untuk siswanya. Sebab buku yang ditulis dengan kalimat yang baik, dapat menampilkan kualitas pembaca dan penulisnya. Buku Haruki Murakami adalah buku yang bagus serta memiliki percakapan yang baik.

Perihal buku yang bagus, sesekali saya merenung. Bagaimana buku semacam ini bisa mendapatkan penghargaan. Tetapi saya tidak bisa merenung lebih panjang ketika menyusuri setiap kalimat yang ditulis dengan pas dan jelas.

Tokoh Aku dalam novel fiksi itu hanya menghabiskan waktu 18 hari di kampung halamannya selama liburan semester. Selama 18 hari itu pula cerita di dalamnya berlangsung. Usai di hari ke19, usai pula halaman cerita novelnya.

Berkisah tiga anak muda yang sedang berada di dalam arus yang berbenturan dengan nilai tradisonal dan modern di Jepang, pada tahun 1960-an. Haruki Murakami menggambar tokoh Aku, kaum muda Jepang, yang anti kemapanan dan tidak memiliki bayangan ideal tentang masa depan.

Benar-benar tidak ada yang spesial di novel ini, bahkan satu hal yang baru saja kupelajari langsung; novel ini anti-klimaks. Tetapi yang menarik, Haruki menggambarkan secara jujur, anak mudadi Jepang pada tahun itu, bahkan yang tak punya pandangan ideal tentang masadepan pun, gemar membaca buku.

Tokoh Aku dalam novelnya adalah mahasiswa biologi yang biasa-biasa saja. Dia menghabiskan beberapa buku-buku yang ditulis oleh orang yang sudah meninggal. Sikapnya selama hidup dipengaruhi oleh seorang penulis Amerika yang mati bunuh diri karena Derek Heartfield.

Setelah membaca buku ini, sesekali muncul dalam kepala saya untuk menuliskan anak muda Indonesia di lingkungan saya - yang menurut saya sendiri juga memiliki pandangan yang tidak ideal tentang masa depannya. Kalau kamu juga berpikir begitu, mungkin kita harus bekerja sama melahirkan tulisan itu.

Berbagi :