Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Surat Kepada Diri Sendiri | 3

 

Aku dan hari-hari yang baik 


Hallo, El.
Beberapa hari ini suasana hatimu membaik ya? Kamu sedikit demi sedikit sudah dapat mengurai benang-benang kusut di kepalamu. Selamat ya.

Sebab komitmenmu tempo hari, aku juga semakin bersemangat menemani dan memberikan support untukmu. Untuk harimu yang tentu akan semakin baik dan terus menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Sebab suasana hatimu yang cerah, kamu jadi tidak mudah marah kan? Tidak mudah kesal, tidak mudah putus asa, tidak mudah menyimpulkan sesuatu dengan tidak baik, dan yang paling penting tidak mudah menjadikan pasanganmu sebagai korban kekesalanmu.

Memang kita semua tahu, suami akan diangkat derajatnya menjadi seorang wali, jika ia bersabar menghadapi istrinya yang cerewet dan marah-marah setiap saat. Tapi kita juga tahu, marah-marahmu itu bikin pening kepala siapa saja. Bahkan juga benda yang tak punya kepala.

Sejak beberapa hari lalu, kamu mulai tidak kesal jika Kaina dan Abang membiarkan kamar berantakan seperti habis diacak-acak hewan buas. Kamu bisa langsung membersihkannya tanpa mengomel dan ceramah yang panjang.

Kulihat kamu juga mulai tidak kesal jika Abang tak bisa sepenuhnya membantumu di pagi hari sebab ia harus segera berangkat ke sekolah. Aku menyaksikan semua itu dengan mata kepalaku sendiri.

Aku meyakini ada perubahan kecil yang terus memberikan pengaruh baik kepada dirimu dan kesehatan mentalmu.

Seperti yang kita janjikan bersama, kita akan memberikan afirmasi positif setiap hari. Kita akan melakukan hal hal menyenangkan dan bermanfaat setiap hari. Kita, dalam hal apapun, dalam situasi seperti apapun, akan terus berusaha melakukan yang terbaik dan terus menjadi lebih baik setiap harinya.

Sedikit demi sedikit semua itu sudah mulai terwujud dalam diri kamu setiap harinya. Berhenti cerewet ya.. berhenti mengomel juga.. Kamu keren sekali lho.

Selamat ya, Sayang. Aku tahu sejak dulu kamu memang istimewa.

Dari semua hal yang sudah kamu lalui, mungkin ini memang fase terberatmu, tapi percayalah semuanya akan berhasil kamu lalui dengan baik dan bahagia. Kamu akan dapat keluar dari lingkaran permasalahanmu sebagai seorang pemenang. Kamu berhasil memenangkan diri kamu sendiri. Kamu berhasil menjadikan dirimu sebagai makhluk paling beruntung sepanjang waktu.

Ingat.

Aku akan selalu mendukungmu. Selalu ada di sampingmu untuk menemani hari-harimu ke depan. Kamu harus mulai mempercayaiku dan melangkah bersamaku seperti beberapa hari ini.

Terimakasih telah memberi kesempatan untuk mempercayaiku. Mempercayai omonganku. Selanjutnya kita hanya perlu terus menjaga kepercayaan itu, El.

Segala hal yang dimulai dengan cinta maka ia akan tumbuh menjadi cinta yang lebih besar.

Selamat malam,
Salam.

Aku yang selalu menyayangimu. 

Posting Komentar untuk "Surat Kepada Diri Sendiri | 3"