Waspada Investasi Bodong: Jangan Biarkan Saldo Rekeningmu Zonk
Sumber ilustrasi: tagar.id |
Kamu mungkin pernah mengalami:
nyaris atau bahkan sudah menjadi korban penipuan keuangan sampai rekening
kosong melompong. Saya juga.
Atau, menjadi korban investasi
bodong dengan iming-iming keuntungan berkali-kali lipat di luar nalar manusia
normal. Saya juga.
Memang, partisipasi masyarakat
tentang investasi terus meningkat, namun penawaran investasi bermasalah alias
bodong juga semakin marak. Sejak awal 2013-2014 OJK telah menerima 2.772
pengaduan masyarakat terkait kasus investasi bodong maupun sengketa industri keuangan.
Meski pemerintah telah memblokir ribuan
situs domain investasi bodong, tetapi korban terus muncul bahkan bertambah. Satuan
Tugas Waspada Investasi mencatat kerugian akibat investasi bodong mencapai Rp.
117,5 triliun dalam 10 tahun terakhir. Yakni dari tahun 2011 hingga akhir tahun
2021.
Hati-hati penipuan, pahami
karakteristik dan modus investasi bodong.
Karakteristik dan Modus Investasi Bodong
Skema modus investasi bodong |
Para pelaku penipuan tersebut biasanya
memberikan penawaran dengan keuntungan dana yang besar, mudah, dan cepat. Dalam
waktu yang singkat, oknum menawarkan keuntungan berlipat sehingga orang-orang
dengan literasi keuangan yang rendah, akan mudah terpikat.
Hal pertama yang akan dilakukan
oknum pelaku investasi bodong adalah dengan meyakinkan beberapa orang untuk
menginvestasikan uang dalam bisnisnya. Pada waktu yang telah ditentukan, oknum
akan mengembalikan uang kepada investor lengkap dengan keuntungan yang
didapatnya untuk meyakinkan investor bahwa bisnis mereka benar-benar nyata.
Selanjutnya, oknum akan meyakinkan
investor untuk menempatkan uang mereka dalam sistem. Namun pada waktu-waktu
selanjutnya, alih-alih mengembalikan dana investor, oknum malah melarikan diri
dan mendirikan bisnis baru.
Menurut OJK, system yang dipakai
para pelaku investasi bodong adalah skema ponzi, yang mana promotor awal akan
merekrut investor baru. Para investor baru juga akan diminta merekrut
investor-investor lain hingga membentuk piramida. Beberapa menyebut model ini
dengan istilah MLM (Multi Level Marketing).
Kenali
Ciri-Ciri Invastasi Bodong
Banyak orang terperangkap jebakan oknum tidak bertanggung jawab ini, jadilah nasabah bijak mari sikapi uangmu dengan cerdas dan kenali ciri-ciri model investasi bodong.
1. Iming-Iming Keuntungan yang Melimpah
Umumnya, oknum
akan menawarkan keuntungan dari investasi tersebut dengan imbal hasil yang
sangat tinggi dalam waktu relatif singkat.
Misal, seseorang akan mengajakmu berinvestasi dengan keuntungan 10 juta dalam satu bulan. Hal tersebut merupakan penawaran yang tidak wajar, karena investasi biasanya tidak dapat memperkirakan secara pasti hasil yang akan diperoleh dalam rupiah.
2. Perusahaan Investasi Tidak Terdaftar di OJK
Contoh beberapa investasi yang bermasalah |
Sebelum mulai investasi, kamu perlu memastikan perusahaan investasi tersebut memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika sebuah perusahaan investasi tidak memiliki izin, maka kamu harus berhati-hati dan mempertimbangkan lagi untuk invesitasi. Jangan sampai kamu menyesal dan rugi karena tertipu, ya!
3. Model Pengelolaan Investasi Tidak Jelas
Biasanya, oknum yang menawarkaninvestasi akan lebih sering membahas tentang keuntungan yang diperoleh, dari pada menjelaskan secara mendetail bagaimana model pengelolaan dana investasi yang berlaku di perusahaannya. Fokus menjelaskan hasil yang diperoleh dengan sangat mudah itu patut dicurigai.
4. Ajak Teman, Dapat Imbalan
Jika kamu mendapat ajakan berinvestasi dengan iming-iming imbalan yang besar jika kamu berhasil meyakinkan temanmu untuk ikut berinvestasi, maka kamu harus berhati-hati. Inilah yang disebut dengan skema ponzi: semakin banyak orang yang kamu ajak untuk berinvestasi, semakin besar pula bonus dan keuntunganmu.
5. Testimoni Fiktif
Oknum investasi
bodong biasanya akan membuat testimoni fiktif dengan menyebut beberapa tokoh
terkenal yang sukses karena telah berinvestasi di perusahaannya. Namun, kamu
harus mencurigai kebenaran dari data yang disampaikannya, apabila kamu tidak
menemukan keasliannya maka kemungkinan testimoni yang diberikan itu fiktif
belaka.
Menjadi Nasabah
Bijak: Manfaatkan Lembaga Keuangan
Tahun 2020, Bank Indonesia (BI) mencatat
sebanyak 91,3 juta jiwa penduduk Indonesia belum tersentuh bank (unbankable).
Lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun non-bank, terus melakukan inovasi
untuk menjangkau dan memudahkan masyarakat dalam hal pembiayaan dan keuangan.
Namun demikian, upaya tersebut sulit
untuk menjangkau masyarkat yang lemah dalam literasi keuangan. Mereka menjadi
sulit menerima tawaran dari berbagai lembaga keuangan sebab mereka merasa ragu,
sehingga memilih untuk menyimpan uangnya di bawah kasur atau terjebak dengan
investasi bodong. Apalagi investasi yang ditawarkan lebih mudah dipahami dan
lebih menguntungkan. Padahal, dalam lembaga keuangan, perlu dilakukan berbagai
analisis dalam berinvestasi.
Menyikapi hal itu, BRI sebagai lembaga
keuangan resmi telah melakukan berbagai inovasi sebagai upaya mengedukasi
masyarakat agar lebih bijak dalam menyikapi keuangan. Penyuluhan digital juga
telah diupayakan seiring perkembangan teknologi yang juga kian meningkat.
Kalau kamu merasa pernah menjadi
korban, kini saatnya untuk mulai mempercayakan keuanganmu kepada lembaga keuangan
yang baik dan benar. Bukan lembaga keuangan tipu-tipu yang dapat merugikan. Sekarang
juga menjadi kesempatan kamu untuk mengingatkan orang-orang terdekatmu akan agar
waspada investasi bodong.
Jadi sobat, tidak perlu takut untuk berinvestasi
dan menjadi bagian dari lembaga keuangan, selama kamu tetap berhati-hati dan waspada
terhadap penawaran-penawaran yang menggiurkan. So, please be aware!
Stop kejahatan: pintar menyikapi, cerdas
berinvestasi. Amankan uangmu bersama BRI.
Bener banget kak.. Qw sampe habis 80jt kena invest bodong. Akhirny hrus jual toko qw.. dan masih punya hutang.
BalasHapusSabar ka.. biasnaya kalau sudah pernah jadi korban, bakal jadi nasabah bijak ntar. Karena tau gimana rasanya ditipu.
HapusIya kak.. sempet trauma sama hal hal kek gitu kak.
HapusTapi ternyata susah sekali bilangnya ke orang-orang.. masih pada percaya aja. soalnya kadang temen kepercayaannya yang ngajak, kadang familinya.hadeehhhhhh
BalasHapus