Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kata Gus Yahya soal Gus Dur

Foto: Lailatul Q.


Judul: Menghidupkan Gus Dur Catatan Kenangan Yahya Cholil Staquf

Penulis: AS. Laksana

Penerbit: LBBooks

Cetakan I: Desember 2021

Tebal buku: 158

Saya beruntung setiap kali membaca tulisan Om AS Laksana, baik itu buku, tulisan di wall Facebook, atau tulisan materi di kelas menulis. Karena dengan begitu saya bisa mendapat dua hal dari beliau; pertama tambahan pengetahuan dari isi tulisan, kedua cara menulis yang baik.

Tahun lalu saya mengikuti kelas menulis beliau selama 1 bulan penuh. Setiap hari ada satu materi masuk di kotak email saya, begitu juga peserta yang lainnya, untuk kami lahap di hari itu juga. Besok materi lain, begitu seterusnya hingga 30 hari. Dan selama itu pula, setiap hari saya merasa penasaran dengan materi-materi baru yang akan saya terima. Bukan soal materinya, lebih-lebih adalah bagaimana Om Sulak menyampaikan materi yang rumit dengan bahasa yang sangat sederhana.

Sepertinya memang begitu ciri khasnya. Saya tidak menemukan kerumitan dan tulisan yang memusingkan dari setiap buah karyanya. Termasuk dari buku Menghidupkan Gus Dur ini.

Di lembar pertama saya menemukan kesan, “buku ini benar-benar sebuah “catatan”, seperti dairy yang biasa ditulis seseorang untuk mencatat hal-hal mengesankan yang terjadi kepadanya sehari-hari. Saya membayangkan buku ini lahir dari hasil obrolan ringan antara Om Sulak dengan Gus Yahya tentang Gus Dur. Sama seperti ketika saya duduk bersama beberapa teman kemudian membahas banyak hal. Bedanya obrolan kami tidak dicetak menjadi buku.

Tetapi setelah menjajaki pertengahan halaman sampai lembar terakhir, saya sadar satu hal: buku ini punya misi besar untuk menghidupkan spirit Gus Dur. Dan tidak mungkin ini sebatas obrolan  ringan dua orang yang lalu diketik, dicetak, kemudian jadilah buku. Ini pasti kerjaan Om Sulak untuk membuat buku ini terkesan ringan dan santai, padahal seluruh isinya adalah daging-daging berserat.

Gus Yahya pernah menjadi juru bicara presiden pada masa kepemerintahan Gus Dur, tak heran beliau dapat menerjemahkan pemikiran-pemikiran Gus Dur  dengan baik, sampai disebut-sebut sebagai Gus Dur muda dengan wacananya untuk menghidupkan spirit Gus Dur.

Ada banyak spirit Gus Dur yang disampaikan Gus Yahya kepada Om Sulak, mulai dari kesederhanaan-kesederhanaan sikap dan perilaku Gus Dur hingga segala yang abstrak tentang pemikiran Gus Dur yang kerap disalah artikan hingga beliau memiliki banyak musuh, kemudian dilengserkan dari jabatannya.

Saking visionernya Gus Dur, banyak yang tidak mampu menangkap gagasan beliau. Gus Dur melakukan atau menyampaikan sesuatu, orang lain tidak paham. Gus Dur mencoba menjelaskan, orang lain semakin tak paham. Semakin berusaha memberi penjelasan, semakin tak paham pula orang-orang di sekitarnya. Memang betul, gagasan beliau melampaui juah cara berpikir orang-orang di masanya.

Kata Gus Yahya, dalam penampilannya yang sederhana—dengan kemeja batik murah, menurut The Economist—Gus Dur selalu menyimpan gagasan dan cita-cita besar dalam kepalanya (Hal. 78). Gagasan tersebut yang membawanya pada pada arena pertarungan antara presiden dengan parlemen, yang menurut Gus Dur itu sama sekali bukan aib politik.

Pertarungan presiden dan parlemen dan siapa saja yang terlibat tidak hanya disampaikan Gus Dur pada maklumat presiden menjelang beliau dilengserkan. Segalanya ada dan di bahas di buku ini, lebih detail mengenai pelengseran beliau, bagaimana undang-undang dibuat untuk menjatuhkan presiden dibahas dalam buku Menjerat Gus Dur karya Virdika Rizky.

Kata Gus Dur mengutip Winston Churchill, ada dua hal di dunia ini yang jika orang tahu cara membuatnya, orang tidak akan doyan, yang pertama sosis karena jorok cara bikinnya, yang kedua undang-undang.

Saya ingin mengubahnya menjadi seperti ini: ada dua hal di dunia ini yang jika orang tahu cara mendapatkannya, orang tidak akan doyan, yang pertama sosis karena jorok cara bikinnya, yang kedua kekuasaan.

Sekalipun itu bukan ungkapan yang paling baik, tetapi setidaknya saya telah mengamalkan ilmu kepenulisan yang diberikan Om Sulak.

 

Salam literasi!

 

Posting Komentar untuk "Kata Gus Yahya soal Gus Dur"