Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

30 Hari di Rembulan



Rembulan adalah nama salah satu percetakan di Sumenep yang paling besar dan banyak dikenal masyarkat
(branded), dengan jargonnya “Kami Memang Beda”. Percetakan ini didirikan pada hari Senin 18 Desember 1989 oleh Bapak Ridwan pemuda kelahiran Dungkek, Sumenep pada 25 Juli 1965.
Mulanya, Bapak Ridwan adalah karyawan dari percetakan Mahdika Utama, Kolor Sumenep. Ia bekerja selama kurang lebih 4 tahun, kemudian pindah ke percetakan Dewi selama sekitar 2 tahun.
Enam tahun bergelut di dunia percetakan, beliau mulai berencana untuk mendirikan percetakan sendiri dengan modal awal sebesar Rp. 2.750.000,- yang ia dapat dari hasil tabungan dan penjualan sapi, saat itu ia telah berkerluarga.
Peralatan yang ia beli saat itu adalah mesin Hand Press, alat Plong, mesin potong, dan beberap lainnya. Namun demikian, tidak ada usaha tanpa rintangan. Satu tahun merintis usaha percetakan tersebut, keadaan mulai memburuk dan ekonominya hancur. Hal ini dikarenakan konflik dengan keluarganya yang berujung pada perceraian, sehingga Bapak yang saat ini akrab disapa H. Faruq ini, harus mengurus berbagai macam persoaln yang cukup menguras keadaan perekonomiannya.
Usai semua persoalan cerai, ia pun mulai kembali merintis usahanya bersama istri barunya. Saat mulai berkembang, H. Faruq mulai menerima karyawan. Saat itu hanya ada 1 orang karyawan yang ia pekerjakan. Usaha mulai menunjukkan hasil, ia mampu menunaikan  rukun Islam yang ke lima pada tahun 2003. Ia juga berjanji akan membelikan peralatan-peralatan otomatis untuk para karuawannya yang mulai bertambah menjadi 7 orang.
Sesuai janji, sepulang dari tanah suci, H. Faruq membeli peralatan-peralatan seperti Offset toko, mesin Oliver 58 dan 12, digital printing, dan beberapa komputer. Hingga saat ini karyawan yang bekerja di percetakannya total berjumla 32 orang dengan total omset sebesar kurang lebih Rp.150.000.000,- setiap bulannya.

Posting Komentar untuk "30 Hari di Rembulan"