Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terbitkan Bukumu Segera


Hasil gambar untuk jangan cuma pintar menulis
Judul: Jangan Cuma Pintar Menulis
Penulis: Eko Prasetyo
Penerbit: Griya Literasi, SARBI
Cetakan I: Januari 2015
Tebal: 297 Halaman
ISBN: 978-602-0931-08-1

Survive di jalur literasi hanya akan bisa dengan motivasi dan energi yang terus disuntikkan untuk tetap melahirkan tulisan dan mengembangkan kecerdasan dengan membaca. Membaca dan menulis tak ubahnya sebuah balon yang bisa kembang kempis kapan saja tergantung peniupnya. Balon tidak mungkin bisa bertahan terus kembung tanpa ada angin yang ditiupkan dan mengendap di dalamnya. Demikian pula mental membaca dan menulis. sulit untuk bisa bertahan tanpa adanya dukungan orang lain.
Telah banyak lahir buku-buku inspiratif karya penulis-penulis hebat tentang dunia kepenulisan yang hendak mereka tularkan secara ‘blak-blakan’ kepada semua orang yang berminat bermain-main dengan dunia baca-tulis. Andreas Harefa misalnya, dengan karyanya Happy Writing, seolah memberikan gambaran tentang dunia yang amat mudah dan menyenangkan ini. Menurutnya, mengajak orang lain untuk tertarik menyelami dunia kepenulisan adalah bagian dari profesinya sebagai penulis. Katanya, ia berkewajiban untuk menyebabkan lahirnya tulisan dan seklaigus menjadikan orang-orang tergerak untuk menjadi penulis.
Lain hal dengan penulis asal Madura, Tirmidzi, dengan karya penanya Aku Menulis Maka Aku Kaya. Tulisan-tulisan yang terpisah dan tema yang beragam, ia sajikan yang secara akumulatif yang bermuara pada satu titik, yakni motivasi menulis. tidak jauh berbeda dengan visi Andreas Harefa, sama-sama berjuang memotivasi dan mengejak seseorang untuk terjun ke dunia kepenulisan.
Demikian pula dengan Eko Prasetyo, merangkum beragam motivasi dan informasi solutif tentang dunia tulis dalam karyanya Jangan Cuma Pintar Menulis. Ia menantang para penulis untuk tidak hanya pandai menulis, tapi bagaimana tulisannya bisa dibukukan. Jangan Cuma pandai menulis, tapi terbitkan karyamu! (hal. 4) selorohnya pada tulisan pembuka yang juga ia pilih menjadi judul bukunya.
Tentu tidak semudah itu, bukan? Menerbitkan tidak semudah ungkapan-ungkapan tersebut. Jika dianalogikan, kegiatan menulis hingga menerbitkannya menjadi sebuah buku seperti mendapat tantangan ekstrim, semisal mendaki gunung Maha Meru, atau panjat tebing, sungguh adalah sebuah tantangan yang berat.  Maka, tidak ada salahnya saya kira untuk mencontek bagaimana cara menulis para penulis hebat seperti Buya Hamka. Ternyata metode menulis Buya Hamka dangat sederhana. Ia menulis secara bebas dan membiarkan gagasannya mengalir apa adanya. Baru setelah itu, ia memeriksa kembali hasil tulisannya (hal. 40).
Untuk menjadi sebuah bukupun tidak serumit itu, dalam bahasanya Eko. Bisa dilakukan dengan menulis dalam tempo realtif cepat. Jika dibandingkan dengan para pekerja kantoran yang bekerja umumnya 80 jam sehari, maka kita juga bisa menggunakan waktu maksimal tersebut untuk menulis. mengarang 80 halaman dalam kurun waktu tersebut (hal. 260).
Namun, tidak semua orang bisa. Setelah tulisan rampung, lalu bagaimana cara mengirimkan ke penerbit? Bagaimana pula jika tulisan kita ditolak? Tentunya banyak cara agar naskah kita bisa menembus penerbit. Misalnya, menulis naskah dengan tema yang sedang tren di masyarkat. Namun, kalaupun naskah kita ditolak beberapa penerbit itu bukan berarti naskah kita bakal tamat. Self publishing adalah salah satu kiat untuk menembus penerbit (hlm 25). Sebagaimana dilakukan oleh penulis-penulis hebat seperti J.K. Rowling misalnya.
Solusi yang ditawarkan pengarang buku ini cukup realistis. Jika penerbit menolak dengan alasan tertentu, bukan berarti tulisannya yang jelek, bisa saja hanya karena persoalan judul yang kurang kekninian dan kurang provokatif. Maka solusinya adalah dengan menerbitkan sendiri . bisa menggunakan jasa POD (print on demand), bisa mencetak buku sesuai kemampuan kantong penulis (hal. 62). Sebagaimana sudah pernah dilakukan oleh Ustad Sarwat pada proses peluncuran bukunya Fiqh Ramadhan dan Fiqh Akhwat.
Membaca buku Jangan Cuma Pintar Menulis, seperti menemukan semangat baru untuk melahirkan dan menerbitkan karya kita. Sangat pas untuk dikonsumsi para penulis, utamanya penulis pemula yang masih menemukan banyak kendala dalam menulis. bravo!

 

Posting Komentar untuk "Terbitkan Bukumu Segera"